keluarga

Awal mencari makna keluarga sempat terlintas dalam benakku, arti dan bagaimana yang dinamakan keluarga itu. Aku dulu dan aku sekarang ternyata sudah berbeda, dulu sebelum 18 april 2013, aku bebas melakukan hal positif tanpa harus terbentur waktu, tanpa harus direpotkan dengan pekerjaan rumah tangga, tanpa harus membuat sarapan pagi, tanpa harus memandikan sesosok yang kusayangi bayi mungilku, dan tanpa harus direpotkan dengan yang namanya menyetrika baju orang lain yang bagiku asing, tanpa harus membukaakan pintu tiap malam untuk seseorang yang asing.

Sedangkan aku yang sekarang, beranjak dari sebelum tidur aku harus menyiapkan beberapa botol susu, menyiapkan pampers untuk anak tersayang agar kelak tidurnya tidak ngompol dikasur dan saat terlelap karena sesore bekerja, dengan tegapnya juga harus tersadar karena harus membukakan pintu saat suamiku pulang malam. Disamping itu ada beberapa kebutuhan dari ayahnya anak anak yang harus dikerjakan, tanpa harus disebut satu persatu. Aku ditakdirkan memiliki seorang suami yang Alhamdulillah sesuai dengan panjatan do'aku setiap waktu tatkala aku penasaran dengan yang namanya jodohku saat aku masih kecil. Setiap do'aku yang kupinta, Tuhan YME mengabulkan dengan menghadirkan sesosok yang sangat sabar, pengertian, dan sangat baik, elok dan rupawan,, subhanalloh. Nazi Hafid, S.PdI namanya, empat huruf dibelakang adalah hadiah dari usaha kerasnya dibidang ilmu yang ia tekuni secara mandiri selama 4 tahun. 

Sudah beberapa tahun aku menekuni beberapa karir dalam hidup, dari mengajar di Sekolah tingkat lanjutan, Sekolah Dasar, Les di Ganesha Operation sebagai tentor dan les privat dirumah pernah aku jalani. beberapa tahun karena repotnya mengasuh keturunann kami yang sangat cerdas dan aktif serta sholeh, aku putuskan untuk fokus di Sekolah sebagai pendidik. kebagaiaan keluargaku adalah memiliki anak sekaligus suami yang benar benar menyayangiku, yang bisa aku ajak kerjasama untuk kemajuanku, yang bisa aku ajak sebagai pendamping yang baik dan mengajakku berjalan kejalan yang baik dalam rangkah menggapai apa yang kami harapkan yaitu mawaddah, sakinah warohmah dalam berumah tangga. 

Memang awalnya sedikit kaget dari beberapa ujian hidup, dari yang namanya lelah, letih, lesu pasti ada, dan bagaimana susahnya membagi waktu dengan adil antara mengurus anak, rumah, suami dan bekerja, namun semua adalah sebuah proses untuk kedepan yang lebih baik. alhamdulillah semua berjalan sesuai mimpi yang pernah aku bangun, sesuai dengan harapan yang ada, dan harapan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjangpun terlewati, terlaksana dengan baik.

InsyaAllah, hasil tidak akan menghianati proses!

semangat untuk slalu berusaha mendapat yang terbaik buat para pembaca yang budiman! Tuhan telah merencanakan yang terbaik, jemputlah dengan cara yang halal lagi baik, insyaallah hasilnya akan baik!



Comments

Popular Posts